Sekolah Garuda, Simbol Komitmen Pemerintah dalam Pemerataan Mutu Pendidikan
8 jam lalu
Pemerintah menegaskan keseriusannya dalam pemerataan mutu pendidikan melalui peluncuran Sekolah Garuda, program unggulan PHTC Presiden Prabowo.
Oleh: Talita Puteri )*
Pemerintah Republik Indonesia menegaskan keseriusannya dalam pemerataan mutu pendidikan melalui peluncuran Sekolah Garuda, program unggulan yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk menghadirkan pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa, tanpa terkecuali, termasuk mereka yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Program Sekolah Garuda dirancang untuk menjadi jembatan menuju masa depan pendidikan unggul Indonesia. Pemerintah menargetkan pendirian 100 Sekolah Garuda hingga tahun 2029, terdiri atas 80 Sekolah Garuda Transformasi dan 20 Sekolah Garuda Baru.
Sekolah Garuda Transformasi akan memperkuat sekolah menengah atas unggulan yang sudah ada, sedangkan Sekolah Garuda Baru dibangun dari nol di wilayah yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses pendidikan. Dengan pola ini, pemerintah berupaya memastikan bahwa kualitas pendidikan tidak hanya terpusat di kota besar, tetapi juga merata hingga ke pelosok negeri.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menjelaskan bahwa Sekolah Garuda merupakan arahan langsung Presiden Prabowo untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan. Ia menilai bahwa pendidikan menjadi pondasi utama dalam membangun bangsa yang mandiri dan berdaya saing global. Pemerintah tidak hanya menargetkan pembangunan fisik sekolah, tetapi juga berfokus pada peningkatan mutu pembelajaran, kurikulum, dan pengembangan karakter siswa agar mampu bersaing di kancah internasional.
Peluncuran Sekolah Garuda yang dilakukan secara serentak pada 8 Oktober 2025 di 16 titik strategis seluruh Indonesia menjadi simbol nyata dari pemerataan pendidikan. Di antaranya, terdapat 12 Sekolah Garuda Transformasi seperti SMAN 10 Fajar Harapan di Aceh, SMA Unggul Del di Toba, MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir di Sumatera Selatan, hingga SMA Averos Sorong di Papua Barat Daya. Sementara itu, empat Sekolah Garuda Baru dibangun di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe, dan Bulungan.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menyampaikan bahwa Sekolah Garuda merupakan bentuk penyempurnaan dari transformasi pendidikan nasional. Menurutnya, program ini menjadi wujud nyata visi besar Presiden Prabowo dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045. Sekolah Garuda tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga untuk mencetak pemimpin masa depan yang berjiwa nasionalis, berintegritas, dan memiliki kepekaan sosial tinggi.
Stella menilai bahwa keberadaan Sekolah Garuda akan memperluas akses pendidikan unggulan secara inklusif, sehingga anak-anak berprestasi dari berbagai latar belakang memiliki kesempatan yang sama untuk menembus universitas terbaik dunia. Pemerintah memandang pendidikan sebagai investasi jangka panjang yang tidak hanya mencetak tenaga kerja terampil, tetapi juga membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, berkarakter, dan berjiwa pengabdian.
Komitmen ini juga mendapat dukungan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, yang menekankan pentingnya penguatan bidang STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika) dalam kurikulum Sekolah Garuda.
Mu’ti menilai bahwa minat generasi muda terhadap bidang sains dan teknologi perlu terus ditumbuhkan agar Indonesia memiliki lebih banyak ilmuwan dan peneliti yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Ia juga menekankan bahwa selain kecerdasan akademik, siswa perlu dibekali kemampuan kepemimpinan yang kuat untuk siap menghadapi tantangan masa depan.
Pemerintah melihat bahwa Sekolah Garuda memiliki peran strategis dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia. Berdasarkan data Human Capital Index, potensi pendidikan nasional masih dapat ditingkatkan secara signifikan. Program ini diharapkan menjadi salah satu cara efektif untuk menutup kesenjangan tersebut, sekaligus mempercepat pencapaian visi Indonesia sebagai negara maju berbasis pengetahuan dan inovasi.
Pemerintah juga menaruh perhatian besar terhadap keberlanjutan program. Setiap daerah diberi tanggung jawab untuk mengawal dan mengawasi pelaksanaan Sekolah Garuda agar berjalan sesuai dengan standar nasional pendidikan unggul. Dengan dukungan lintas kementerian, Sekolah Garuda tidak hanya menjadi proyek pendidikan, tetapi juga menjadi gerakan nasional dalam membangun masa depan bangsa yang beradab dan berdaya saing.
Hadirnya Sekolah Garuda menunjukkan bagaimana pemerintah berkomitmen menghadirkan solusi konkret untuk pemerataan pendidikan. Program ini bukan sekadar janji, melainkan langkah nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam menggapai cita-citanya. Di tengah arus globalisasi dan persaingan antarbangsa, Sekolah Garuda menjadi simbol harapan baru bahwa masa depan pendidikan Indonesia akan semakin kuat, merata, dan berpihak pada kemajuan seluruh rakyat Indonesia.
Program Sekolah Garuda juga dirancang dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Melalui model kemitraan ini, pembangunan fasilitas pendidikan dilakukan secara terpadu, melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan hingga pengawasan.
Pemerintah memastikan setiap sekolah dilengkapi sarana modern, mulai dari laboratorium berbasis teknologi digital hingga sistem pembelajaran terpadu berbasis kecerdasan buatan.
Di sisi lain, peningkatan kompetensi guru menjadi prioritas utama agar tenaga pendidik di Sekolah Garuda mampu menerapkan metode pengajaran inovatif. Dengan fondasi tersebut, program ini diharapkan menjadi katalis perubahan menuju sistem pendidikan nasional yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi masa depan.
)* Pemerhati Dunia Pendidikan

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Negara Hadir di Papua, Percepat Program Pembangunan Ekonomi Mandiri
Rabu, 13 Agustus 2025 09:25 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler